Ini Empat Fokus Kemenag Perkuat Daya Saing Madrasah
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta-Menteri Agama Fachrul Razi berharap lulusan madrasah memiliki daya saing tinggi di dunia kerja. Artinya, selain ilmu agama, siswa madrasah juga perlu dibekali kompetensi umum, teknologi, dan juga bahasa.
“Harus ada target untuk pengembangan siswa madrasah agar bisa bersaing. Ilmu Agama tidak dikurangi bahkan ditambah dengan ilmu yang lain,” pesan Menag saat menggelar rapat dengan jajaran Ditjen Pendidikan Islam di Jakarta, Rabu (08/01).
Sejalan dengan itu, Ditjen Pendidikan Islam telah merumuskan empat fokus penguatan kompetensi madrasah. Menurut Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, keempat fokus tersebut mencakup penguatan vokasi, STEM, IT Skill, dan bahasa asing yang dikemas dalam Program Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering , and Mathematics) dan Life Skills tahun 2020 – 2024.
“Program ini mempunyai maksud dan tujuan kegiatan untuk meningkatkan mutu dan daya saing kompetensi Siswa dan Guru Madrasah dalam rangka menyongsong tantangan Revolusi Industri 4.0,” papar Kamaruddin Amin.
Penguatan bahasa asing, lanjut Kamaruddin, selain Bahasa Arab dan Inggris, juga Bahasa Mandarin. Tahapan kegiatannya mencakup: piloting pembelajaran Bahasa Arab, Inggris dan Mandarin di setiap Provinsi (MI, MTs, dan MA) dengan sistem Zonasi. Selain itu, penyediaan online resources untuk pembelajaran Bahasa Arab, Inggris dan Mandarin. Terakhir, menjalin kerjasama peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Arab, Inggris dan Mandarin dengan kedutaan negara terkait.
Penguatan juga dilakukan pada aspek vokasi. Tujuannya, meningkatkan daya saing dan keterampilan siswa madrasah. Penguatan ketiga pada Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) yang bertujuan meningkatkan daya saing dan kompetensi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Terakhir adalah penguatan IT SKILL. Yakni, Literasi teknologi informasi di Madrasah yang bertujuan meningkatkan daya saing dan kompetensi siswa terkait literasi Teknologi Informasi, baik berupa Coding, Rekayasa IT, dan lainnya.
“Sebanyak 158 Madrasah Aliah sudah mengembangkan sejumlah keterampilan. Namanya Madrasah Plus Keterampilan. Masing-masing Madrasah fokus pada satu keterampilan. Sesuai arahan dan anggaran yang tersedia,” kata Dirjen Pendis.
“Meskipun jumlahnya terbilang kecil, tapi ini akan dikembangkan dan ke depan akan ditambah. Penambahan ini disesuaikan dengan kemampuan dan anggaran yang ada,” lanjutnya.(p/ab)